Jika kanvas hanya dihiasi oleh diri kita sendiri, tentu kita tak akan mendapatkan hal yang berarti. Tak bisa belajar hal baru agar kita menjadi pribadi yang lebih maju.
Mungkin itu adalah tujuan tuhan, mengapa mendatangkan manusia lain untuk membantu kita menghiasi kanvas. Entah itu memberi goresan baik, atau goresan yang buruk.
"Andai aja, gue ngga ketemu ama dia!"
"Kalo tau endingnya gini mending gue ngga deket!"
"Gue nyesel kenal sama lo!"
Kita pasti pernah berpikir seperti itu kan, rasanya sakit sekali jika tau bahwa orang-orang terdekatlah yang membuat goresan buruk dikanvas. Tapi mau bagaimana? Tuhan mentakdirkan mereka untuk melakukan tindakan tersebut.
Lihat sisi positifnya, mungkin dengan cara begini kita bisa intropeksi. "Kenapa hal itu bisa terjadi?" "Letak salahku dimana ya?" "Kenapa dia tingkahnya gitu?"
Kalaupun sikap atau perkataan kita tidak ada yang salah, bisa saja dialah yang bermasalah. Semoga saja masalah dia cepat selesai.
Orang-orang pasti akan pergi, meski mereka berjanji, tetap akan diingkari, kan? Tidak bisa memaksa untuk tetap tinggal, toh tugas mereka hanyalah membantu kita untuk menghiasi kanvas, bukan menjadi partner melukis, kan?
Untuk sekarang, bisa saja orang-orang disekitarmu belum beranjak pergi, karena mereka menunggu waktu yang tepat. Keluarga, saudara, teman, apalagi pacar, pasti mereka akan pergi. Dan menyisakan diri kita sendiri.
Setiap tokoh tambahan memberikan makna dengan sudut mata yang berbeda-beda, dan itulah pelajaran yang bisa kita gunakan untuk kehidupan selanjutnya, kehidupan dimana kita bertemu tokoh tambahan baru.
Terimakasih atas semua pelajaran dan waktu yang diluangkan. Entah apa yang sudah kita lalui bersama, terimakasih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar