Selasa, 08 Maret 2022

zona nyaman

"KELUAR DARI ZONA NYAMAN SEKARANG!" 

Banyak orang yang bilang kalau mau berkembang ya harus keluar dari zona nyaman. Tapi, agak sulit ngga sih? Udah enak-enak punya temen yang itu-itu aja, punya lingkungan yang oke punya, bahkan punya crush yang selalu ada. Kalau hidup gitu-gitu aja ya ... Agak monokrom sih. Gaada hal baru atau hal yang "ini tangangan baru buat gue nih"

Mulailah dari hal yang kita suka. Entah itu olahraga, mendengarkan musik ataupun menulis. Tapi nih ya, pasti ada aja pemikiran yang "aduh, ntar kalo mereka ngerendahin gue gimana ya?" "Ngga ah, gue takut blabla" "gue takut temen-temen pada lihat"

Bagus kalau ada rasa kekhawatiran, tapi itu bukanlah penempatan 'khawatir' yang tepat. Pemikiran orang-orang, bukanlah tanggung jawab kita. Mau mereka pikir jelek lah, ngga bagus lah, bahkan jadi bahan omongan di grub sirkel lah, siapa peduli? 'ya gue peduli'. Ini lah mengapa kita harus punya tameng yang tepat, alias teman yang bisa support. Dari hal kecil ini saja kita bisa tahu teman yang nantinya akan menjatuhkan dan mencemooh dengan teman yang menyemangati bahkan selalu ada disamping kita.

Contoh keluar dari zona nyaman, kita ngga perlu cari contoh yang jauh. Siapa lagi kalau bukan orang yang menulis ini. Butuh pertimbangan untuk membuat sebuah blog. Dari tema yang dibicarakan, siapa yang akan membaca, bahkan bisa konsisten atau tidaknya. Jujur, selama menulis blog ini rasanya lega sekali, semoga saja ada orang-orang diluar sana yang membaca ini dan memiliki pemahaman yang sama. 

We never know if we never try. 
You only live once.

Senin, 07 Maret 2022

Tokoh tambahan

Hidup itu layaknya kanvas yang ukurannya sangat besar. Dari kecil sampai tua, kanvas itu akan menggambarkan kehidupan kita, entah melalui kata maupun ilustrasi yang penuh makna.

Jika kanvas hanya dihiasi oleh diri kita sendiri, tentu kita tak akan mendapatkan hal yang berarti. Tak bisa belajar hal baru agar kita menjadi pribadi yang lebih maju.

Mungkin itu adalah tujuan tuhan, mengapa mendatangkan manusia lain untuk membantu kita menghiasi kanvas. Entah itu memberi goresan baik, atau goresan yang buruk.

"Andai aja, gue ngga ketemu ama dia!"
"Kalo tau endingnya gini mending gue ngga deket!"
"Gue nyesel kenal sama lo!"

Kita pasti pernah berpikir seperti itu kan, rasanya sakit sekali jika tau bahwa orang-orang terdekatlah yang membuat goresan buruk dikanvas. Tapi mau bagaimana? Tuhan mentakdirkan mereka untuk melakukan tindakan tersebut.

Lihat sisi positifnya, mungkin dengan cara begini kita bisa intropeksi. "Kenapa hal itu bisa terjadi?" "Letak salahku dimana ya?" "Kenapa dia tingkahnya gitu?" 

Kalaupun sikap atau perkataan kita tidak ada yang salah, bisa saja dialah yang bermasalah. Semoga saja masalah dia cepat selesai. 

Orang-orang pasti akan pergi, meski mereka berjanji, tetap akan diingkari, kan? Tidak bisa memaksa untuk tetap tinggal, toh tugas mereka hanyalah membantu kita untuk menghiasi kanvas, bukan menjadi partner melukis, kan?

Untuk sekarang, bisa saja orang-orang disekitarmu belum beranjak pergi, karena mereka menunggu waktu yang tepat. Keluarga, saudara, teman, apalagi pacar, pasti mereka akan pergi. Dan menyisakan diri kita sendiri.

Setiap tokoh tambahan memberikan makna dengan sudut mata yang berbeda-beda, dan itulah pelajaran yang bisa kita gunakan untuk kehidupan selanjutnya, kehidupan dimana kita bertemu tokoh tambahan baru. 

Terimakasih atas semua pelajaran dan waktu yang diluangkan. Entah apa yang sudah kita lalui bersama, terimakasih banyak.

Minggu, 06 Maret 2022

Masa emas

Kata orang-orang masa remaja adalah masa paling tak terlupakan. Benar, bahkan sekarang aku tak bisa lupa tentang pandemi menyebalkan ini. 

Banyak sekali hal yang berubah. Dari fisik, emosi, bahkan logika. Hal yang tak pernah kita pikirkan ketika kecil, sekarang menjadi makanan sehari-hari. Jadi begini ya rasanya?

Setiap orang memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Ada yang melihat masa remaja sebagai masa yang sangat berarti, ada juga yang bahkan tak mau mengingat ataupun membahas hal tersebut.

Memiliki banyak relasi, hangout kesana kemari, menikmati usia yang masih dini, tanpa berpikir bagaimana kehidupan nanti. Ya, mungkin sepatah kata itu bisa menggambarkan posisi kita sebagai remaja.

"Aduh, dasar remaja, tau apa?" Lontaran kata itu sudah biasa didengar. Berpikir bahwa mereka hanyalah anak kecil yang sedang mengalami pubertas, bukan sesuatu hal yg sulit untuk menjalani hidup, kan?

Mari kita lihat sisi kelamnya. Aku tak tahu ada berapa banyak orang ataupun seperantara ku yang merasakan hal yang sama. 

Menjadi remaja memang hal yang menyenangkan dan tidak sulit. Tapi bagiku, itu hal yang mustahil dilalui. Toh nanti aku beranjak dewasa, ini semua akan selesai kan? 

Hari demi hari, semua mimpi ketika kecil mulai berguguran karena alasan yang tak logis. Hari demi hari tak memiliki tujuan kemana dan untuk apa hidup. Intinya, kehilangan arah. Sudah kehilangan arah, ingin dimengerti pula. Perasaan ego yang dimiliki sangat besar, bahkan rasanya dunia sangat tidak adil bagi kita.

Emosi tidak stabil membuatku muak sekali. Apa iya ini yang orang-orang lalui? Lebih baik aku menjadi lebah saja.

Masa remaja ya .. 
Apa yang kalian pikirkan soal itu?
Untukku, masa remaja adalah masa yang- entahlah, aku bahkan tak bisa mendeskripsikannya.




Aku tak tahu seberapa berat perjalanan ini, tapi semoga saja ini cepat usai ya. Remaja yang kehilangan jati dirinya, kehilangan hasrat untuk hidup, dan merasa bahwa dunia tak adil. Semoga aku, kamu, ataupun orang yang sedang merasa demikian, bisa cepat pulih dan kembali menjadi mentari. Hujan lebat memanglah melelahkan, tapi Tuhan selalu menyiapkan hal yang bahkan tidak pernah kita bayangkan.

Hello world

Hai, siapapun yang baca ini selamat datang di blog nafa! Hal pertama yang terpintas dipikiran anak ini adalah membuat blog. Ini adalah kali pertama aku mencoba, semoga konsisten! 

Untuk kedepannya apa yang akan aku lakukan? Menulis, pasti. Tema yang aku angkat tak jauh dari keresahan hidup sih. 

Semoga apa yang aku tulis ada manfaat untuk kedepannya. 


Apa kabar?

  Apa kabar?    Hampir 3 tahun lamanya blog ini tak aku sentuh sedikit pun. Bahkan  lupa kalau ini ada hahaha, kasihan sekali. Siapa pun yan...